Business New City – Ribuan buruh PT Sri Rejeki Isman Textile atau Sritex bakal menggelar unjuk rasa di Jakarta pada awal Januari 2025. Koordinator Advokasi Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto mengatakan aksi unjuk rasa tersebut merupakan respons buruh atas putusan kasasi Mahkamah Agung yang mengukuhkan pailit perusahaan tekstil raksasa itu.
“Aksi akan dilakukan pada minggu pertama atau kedua (Januari 2025). Sudah ada sekitar 10 ribu buruh yang menyatakan kesediaannya,” katanya saat dihubungi Tempo , Jumat, 27 Desember 2024.
Slamet mengatakan, para buruh tidak hanya menyasar Mahkamah Agung, tetapi juga kementerian terkait. Khususnya kementerian yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan Sritex, yakni Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Selain itu, katanya, ribuan pekerja Sritex berencana melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dan gedung DPR Senayan. “Rencananya aksi unjuk rasa akan kami lakukan selama dua hari karena banyak sasarannya. Semuanya akan kami datangi,” katanya.
Slamet menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah. Ia menilai pemerintah belum mengambil langkah konkret hingga putusan kasasi mengukuhkan status pailit Sritex. Sementara itu, kondisi pabrik Sritex belum optimal karena minimnya bahan baku impor.
Lisensi impor dan ekspor Sritex saat ini juga dibekukan karena status pailitnya. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah pekerja yang di-PHK dari yang semula 2.500 menjadi 3.500 saat ini.
Mahkamah Agung (MA) resmi menolak permohonan kasasi yang diajukan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex terhadap putusan Pengadilan Niaga Semarang yang menyatakan perusahaan tekstil terbesar itu pailit. Putusan itu dibacakan dalam sidang pada Rabu, 18 Desember 2024.
“Putusan: Ditolak,” bunyi putusan tersebut, seperti dikutip dari situs resmi MA, Kamis, 19 Desember 2024.