Tarif Trump Ancam Industri Sepatu Indonesia

Jakarta – Kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang baru diterapkanatau dikenal dengan tarif Trump dan mulai berlaku pada Rabu, 9 April 2025 waktu setempat, dinilai akan langsung menekan beberapa sektor ekspor unggulan Indonesia, salah satunya industri alas kaki.

Meski pemerintah menilai dampak makro tidak signifikan, sektor ini tetap menghadapi risiko besar, terutama karena sifatnya yang padat karya dan berorientasi ekspor.

Kontribusi Penting Alas Kaki terhadap Ekspor

Berdasarkan laporan Antara , data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat, alas kaki menyumbang 21,62 persen dari total ekspor DKI Jakarta pada Oktober 2024, sehingga menjadi komoditas ekspor unggulan. Nilai ekspor alas kaki saat itu mencapai US$312,01 juta atau naik 26,19 persen dibanding bulan sebelumnya. Produk yang dominan adalah alas kaki atletik yang dipasarkan di Amerika Serikat, Belgia, dan Belanda.

Seperti dikutip dari Balai Latihan Kerja Industri Surabaya, pada tahun 2018, ekspor alas kaki Indonesia mencapai US$5,11 miliar, naik 4,13 persen dari tahun lalu. Sepanjang tahun yang sama, industri alas kaki nasional memproduksi 1,41 miliar pasang sepatu, setara dengan 4,6 persen produksi global.

Saat itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis nilai ekspor bisa mencapai US$6,5 miliar pada 2019 dan meningkat menjadi US$10 miliar dalam empat tahun ke depan. Hal ini didorong oleh perjanjian dagang seperti CEPA dengan Australia dan EFTA yang membuka pasar lebih luas. Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai produsen sepatu terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Vietnam. Terkait konsumsi, Indonesia juga berada di posisi keempat dengan 886 juta pasang alas kaki.

Industri ini didukung oleh lebih dari 18.000 usaha, sebagian besar berskala kecil, dan mempekerjakan hampir 800.000 orang. Menurut Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian saat itu, alas kaki merupakan sektor padat karya yang strategis. Pengembangannya sangat penting dengan potensi bonus demografi hingga tahun 2030.

Tarif 32 Persen dan Ancaman Efisiensi

Dengan tarif impor 32 persen yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump, harga sepatu Indonesia di pasar AS akan melambung tinggi, yang memicu potensi penurunan permintaan. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan mengurangi kapasitas produksi dan bahkan melakukan langkah-langkah efisiensi, termasuk PHK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *