Business New City – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), milik keluarga Aburizal Bakrie , menerbitkan 13,3 miliar saham baru melalui skema Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada Rabu, 11 Desember 2024. Saham baru ini digunakan untuk membayar utang senilai Rp885 miliar kepada dua investor, Eurofa Capital Investment Inc (ECII) dan Silvery Moon Investment Ltd (SMIL).
“Saham biasa seri E atau sebesar 7,70 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMTHMETD,” kata Direksi BNBR dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia ( BEI ) pada Kamis, 12 Desember 2024.
Direksi menyampaikan, pasca PMTHMETD, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh BNBR meningkat menjadi 173.416.832.509 saham atau senilai Rp 4,764 triliun.
Manajemen BNBR berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi keuangan perusahaan. “Di mana Perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang berkurang, dan arus kas yang lebih kuat di masa mendatang,” kata BNBR pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian BNBR yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, pos liabilitas dalam Laporan Keuangan Perseroan yang memenuhi ketentuan PMTHMETD sesuai ketentuan Pasal 8B huruf (c) POJK Nomor 32 Tahun 2015. Pos pinjaman jangka panjang kepada kreditur Eurofa sebesar USD 50.000.000 atau setara dengan Rp 770,8 miliar dan pos pinjaman jangka pendek – pihak ketiga kepada kreditur SMIL dengan total piutang sebesar Rp 465,1 miliar.
Sebelum menerbitkan saham baru ini, BNBR juga telah menandatangani kerja sama di sektor industri energi hijau dengan Envision Energy International Ltd (Envision) di Beijing, Tiongkok, pada Ahad, 10 November 2024. Kerja sama tersebut meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin antara kedua lembaga.
Direktur BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti dan Wakil Presiden Senior Envision Hu Yingchun menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Kedua perusahaan menandatangani kesepakatan tersebut di sela-sela Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok 2024 di Beijing, yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kami bangga dapat memainkan peran penting dalam transformasi industri energi hijau di negara ini sebagai bagian dari komitmen kami terhadap prinsip bisnis berkelanjutan,” kata Roy dalam pernyataan tertulisnya, Minggu.
Roy mengatakan langkah kerja sama ini merupakan peluang untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Ia mengklaim investasi asing akan masuk ke Indonesia di masa mendatang untuk mengembangkan energi hijau.
“Nantinya akan lebih banyak lagi investasi asing yang masuk ke dalam negeri, terutama dalam pengembangan energi hijau,” kata Roy.