Business New City – Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan penerima manfaat Makanan Bergizi Gratis di Jakarta berjumlah 85 ribu orang. Jumlah penerima akan tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
“Untuk Jakarta tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten, diperkirakan menjangkau 85 ribu penerima manfaat,” kata Dadan Hindayana kepada Tempo , Ahad, 15 Desember 2024.
Dadan mengatakan program Makanan Bergizi Gratis akan dimulai pada bulan Januari sesuai dengan hari masuk sekolah. Targetnya adalah tiga juta penerima manfaat.
Sebelumnya, Dadan mengatakan, untuk pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (SPMBG) pada Desember mendatang, pihaknya akan menyiapkan 150 Satuan Tugas Program Makanan Bergizi Gratis (SPMBG).
“150 SPMBG sedang disiapkan pada Desember,” kata Dadan saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 Desember 2024.
Dadan mengatakan, pemerintah daerah yang memiliki alokasi APBD kecil dapat bermitra dengan Badan Gizi Nasional untuk menyiapkan infrastruktur.
Pemerintah Presiden Prabowo Subianto akan menyediakan makanan bergizi gratis bagi 82,9 juta anak, ibu hamil dan menyusui, serta pelajar di seluruh Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun per tahun.
Awalnya, satu porsi makanan bergizi dianggarkan sebesar Rp15.000, namun pekan lalu Prabowo menyatakan jatah makanan bergizi dipotong menjadi Rp10.000 berdasarkan hasil uji coba di Sukabumi.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan anggaran untuk makanan bergizi gratis atau MBG sebesar Rp10.000 per porsi itu hanya simulasi. Ia mengatakan pemerintah tentu akan memberikan evaluasi setelah anggaran tersebut diimplementasikan di lapangan secara menyeluruh.
“Tentunya simulasi-simulasi implementasi menuju pelaksanaannya pada Januari tahun depan terus dilakukan, dan Rp10.000 itu sebagai pondasi awal perhitungannya,” kata Muhaimin saat ditemui di kompleks gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, 13 Desember 2024.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menjelaskan, meski anggaran Rp10.000 per porsi tetap diberlakukan, Badan Gizi Nasional tentu sudah memiliki formulasi pangan yang akan dihidangkan. Menurutnya, bisa saja anggaran Rp10.000 per porsi lebih difokuskan untuk pemenuhan protein.
Untuk mengelola makanan bergizi gratis, Badan Gizi Nasional telah mendirikan unit layanan di sejumlah daerah. Dadan mengatakan, data geospasial sekolah statis digunakan sebagai dasar awal untuk membangun sebanyak mungkin unit layanan di seluruh daerah di Indonesia yang nantinya akan berjumlah 30.000 unit.
Dadan menjelaskan, unit layanan di seluruh daerah dirancang untuk mengelola anggaran sebesar Rp7-10 miliar guna menangani penyaluran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) secara terstruktur kepada berbagai kelompok sasaran.