Jakarta – Ekspor minyak sawit mentah dan olahan Indonesia melonjak 62,2% pada Februari dibandingkan bulan sebelumnya hingga mencapai titik tertinggi dalam empat bulan, kata badan statistik pada Senin, 17 Maret 2025, seiring langkah Jakarta untuk menurunkan pajak ekspor yang menarik pembeli dari Malaysia.
Peningkatan ekspor minyak sawit dari Indonesia, produsen minyak tropis terbesar di dunia, akan membantu menurunkan stok dan mendukung harga yang saat ini memiliki premi terhadap pesaingnya, minyak kedelai.
Data biro tersebut menunjukkan Indonesia mengekspor 2,06 juta metrik ton minyak sawit mentah dan olahan pada bulan Februari, tertinggi sejak Oktober. Ekspor naik 45,1% dari Februari 2024.
Data biro tersebut tidak termasuk minyak inti sawit, oleokimia, dan biodiesel. Asosiasi minyak sawit Indonesia GAPKI biasanya merilis datanya sendiri di kemudian hari, yang mencakup lebih banyak produk dan karenanya memiliki angka ekspor yang berbeda.
Penurunan pajak ekspor, yang mengakibatkan harga minyak sawit Indonesia turun di bawah harga Malaysia, mempercepat ekspor pada bulan Februari, kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian pialang minyak sayur Sunvin Group yang berbasis di Mumbai.
“Pembeli beralih ke Indonesia dari Malaysia karena harga yang lebih rendah, itulah sebabnya ekspor Malaysia turun pada bulan Februari.”
Ekspor minyak sawit Malaysia pada bulan Februari turun 16,27% dari bulan lalu hingga mencapai titik terendah dalam 4 tahun sebesar 1 juta ton.
Indonesia menurunkan harga acuan minyak sawit mentah (CPO) untuk bulan Februari, dengan mengurangi pajak ekspor menjadi $124 per ton dari $178 pada bulan Januari.
Stok minyak sawit Indonesia tidak mungkin meningkat tajam meskipun ada pembatasan pada minyak goreng bekas, karena meningkatnya ekspor bertepatan dengan penerapan campuran biodiesel wajib sebesar 40%, kata seorang dealer yang berkantor pusat di Mumbai pada sebuah rumah dagang global.
Momentum ekspor minyak kelapa sawit yang berkelanjutan, meskipun lebih unggul dibandingkan minyak kedelai, akan membantu menjaga harganya tetap tinggi, katanya.
Minyak sawit terutama bersaing dengan pasokan minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.