Business New City – Konsulat Jenderal Australia di Bali memperkenalkan ‘Invested: Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga 2040’ kepada para pebisnis di acara networking di Bali, Minggu lalu, 15 September 2024, untuk memaparkan strategi tersebut.
‘Berinvestasi: Strategi Ekonomi Australia di Asia Tenggara hingga 2040′ merupakan jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah Australia dengan negara-negara di kawasan tersebut.
“Meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merupakan prioritas utama Pemerintah Australia. Saya senang menyambut rekan-rekan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk memperkenalkan ‘Invested: Strategi Ekonomi Australia di Asia Tenggara hingga 2040’ kepada kami,” kata Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens.
Menurut Stevens, strategi tersebut merupakan kolaborasi antara investor, bisnis Australia, dan pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi peluang investasi, serta membantu kedua negara mengembangkan dan mengintegrasikan ekonomi Indonesia dan Australia.
Pada acara tersebut, Komisioner Senior Perdagangan dan Investasi Australia untuk Indonesia, Stephen Skulley, menguraikan strategi dan peran Tim Kesepakatan Investasi di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mendukung dan memanfaatkan beberapa peluang yang dihadirkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menyatukan kemampuan komersial, keuangan, dan kebijakan Pemerintah Australia, Tim Kesepakatan Investasi akan menghubungkan proyek-proyek Indonesia dengan investor Australia. Tim tersebut akan memanfaatkan kegiatan Pembiayaan Ekspor Australia di kawasan tersebut, termasuk Fasilitas Pembiayaan Investasi Asia Tenggara senilai A$2 miliar, untuk mendukung dan mengkatalisasi investasi sektor swasta yang lebih besar.
Sebelumnya, dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Jakarta pada Juni 2022, ia menyampaikan komitmennya untuk memperluas kerja sama dan persahabatan. Indonesia dan Australia merupakan mitra dekat dalam isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan regional. Albanese berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih lanjut, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mendorong kerja sama di bidang iklim, infrastruktur, dan energi.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan bahwa kedua negara memiliki keinginan yang sama untuk membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keduanya juga sepakat untuk melanjutkan usulan pemerintah berupa dana infrastruktur dan iklim senilai A$200 juta (Rp2 triliun) dengan Indonesia.