Kadin Indonesia Tak Gentar dengan Tarif Trump pada Industri Halal

Jakarta – Kamar Dagang dan Industri ( KADIN ) Indonesia tidak khawatir dengan dampak kebijakan tarif bea masuk Amerika Serikat (AS) terhadap industri halal Indonesia . Wakil Ketua Badan Literasi, Advokasi, dan Kerja Sama KADIN, Isnaeni Iskandar, menyebutkan Indonesia justru bisa memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat pasar industri halal dalam negeri.

“Indonesia menjadi incaran AS sebagai pasar. Jadi, kita perlu fokus bagaimana kita bisa bersaing di dalam negeri,” kata Isnaeni dalam diskusi daring bertajuk ‘Dampak Trump-Nomics dan Nasib Industri Halal’ yang diselenggarakan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada Rabu, 16 April 2025.

Isnaeni bahkan menyebutkan bahwa pasar domestik sendiri cukup besar. Isnaeni mencontohkan, pengiriman barang antarpulau masih membutuhkan biaya yang tinggi. Namun, jika masalah logistik dapat diatasi, maka selisih harga barang di Jawa dan pulau lainnya dapat dikurangi. Selain itu, ia mengatakan biaya sertifikasi halal juga harus ditekan agar tidak memberatkan pengusaha.

Selain pasar domestik, Isnaeni menilai pasar ASEAN bisa menjadi peluang bagi industri halal Indonesia. “Itu cukup bagus bagi saya untuk memperkuat pasar di negara tetangga, atau bisa ditambah dengan Jepang dan Korea. Jadi komoditas halal mereka juga bisa berkembang di sana,” katanya.

Di sisi lain, Pakar Muda Pembina Industri pada Pusat Industri Halal Kementerian Perindustrian, Detri Fitria, mengkhawatirkan tarif bea masuk Trump akan menyebabkan penurunan ekspor komoditas halal ke AS. Menurut Detri, jika terjadi penurunan ekspor, dampaknya adalah daya saing menurun dan risiko PHK. “Ujung-ujungnya, jika permintaan menurun, maka produksi akan disesuaikan oleh industri. Efek akhirnya adalah PHK,” kata Detri.

Detri menyebutkan, 25 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen pada 2024 ditopang oleh sektor rantai nilai halal. Di sektor ini, terdapat produk pertanian halal, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *