Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah menyampaikan usulan kepada Presiden Prabowo Subianto agar sebagian dana dari Sovereign Wealth Fund Lembaga Pengelola Investasi Nusantara (Danantara) dialokasikan untuk pengembangan industri hilir.
“Usulan itu sudah beberapa kali kami sampaikan kepada Bapak Presiden agar mempertimbangkan untuk memasukkan sebagian dana Danantara ke dalam investasi , agar bisa memberikan nilai tambah di sektor hilir,” kata Bahlil usai menghadiri Indonesian Economic Summit 2025 di Hotel Shangrilla, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Bahlil masih bungkam soal nilai investasi yang diajukannya. Ia hanya menyatakan permintaan itu dilakukan untuk mengamankan kedaulatan rakyat Indonesia dengan memberikan nilai tambah pada sumber daya alam. Selain itu, ia menyinggung kerja sama Danantara dengan sejumlah negara, salah satunya Uni Emirat Arab.
“[Kolaborasi] dengan beberapa negara lain sedang berlangsung,” klaimnya.
Selama empat tahun ke depan, Bahlil berencana melakukan hilirisasi industri untuk 28 komoditas. “Ada 26 hingga 28 komoditas yang akan didorong, terutama perikanan, kehutanan, pertanian, migas, dan pertambangan,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat, 10 Januari 2025.
Ke-28 komoditas hilir tersebut meliputi batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi stacy, emas dan perak, aspal timbal, pasir, mangan, kobalt, logam, minyak bumi, gas alam, minyak sawit, kelapa, karet, biofuel, karet remah, getah pinus, udang, ikan, kepiting, rumput laut, garam, pala, kakao, dan nila.
Sementara itu, Danantara merupakan lembaga investasi yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara mengungkapkan, pendanaan awal untuk Danantara diproyeksikan mencapai US$20 miliar.
“Pendanaan awal tahun ini akan mencapai US$20 miliar. Saya kira ini akan menjadi langkah transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kita,” katanya saat menjadi pembicara utama dalam International World Government Summit secara daring pada Kamis, 13 Februari 2025.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebutkan Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. “Kita sedang mempersiapkan peluncuran Danantara Indonesia yang terbaru, sovereign wealth fund kita yang menurut evaluasi awal kita akan mengelola aset kelolaan lebih dari US$900 miliar,” ujarnya seperti dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 14 Februari 2025.