Menteri ESDM Sebut 60 Persen Proyek Pembangkit Listrik Baru di Indonesia Akan Dikelola Swasta

Business New City – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan pembangkit listrik ke depannya mayoritas atau 60 persen akan diserahkan kepada swasta. Hal itu ia sampaikan saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, pada Senin, 20 Januari 2025.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2034, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas listrik sebesar 71 gigawatt (GW). “Kami juga mendorong agar pembangkit listrik baru yang dibangun diberikan porsi yang besar kepada swasta atau IPP (Independent Power Producer),” kata Bahlil saat ditemui di Sumedang, Senin, 20 Januari 2025.

Bahlil mengatakan porsi yang akan diberikan kepada swasta relatif besar. “Kita akan serahkan sekitar 60 persen kepada swasta,” katanya.

Meski besar, porsinya akan diserahkan kepada swasta sesuai dengan komitmen pemerintah. “Bukan swasta yang melakukan pergerakan tambahan di luar yang dilakukan pemerintah,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.

Di hadapan Presiden, Bahlil juga mengingatkan kader partainya untuk mendukung program pemerintah. “Ini penting, khususnya kader Partai Golkar. Mudah-mudahan partai lain juga bisa mengikuti apa yang kita arahkan,” katanya.

IPP adalah perusahaan bertujuan khusus (SPC) yang dibentuk oleh sponsor atau konsorsium untuk melaksanakan perjanjian pembelian listrik dengan PLN dan mengembangkan, membangun, memiliki, dan mengoperasikan pembangkit listrik.

Seluruh pendanaan proyek pembangkit listrik ini ditanggung oleh pihak swasta. Melalui kontrak jual beli, energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik ini disalurkan ke sistem jaringan listrik PLN.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya mengatakan pembahasan RUPTL 2025-2034 mengadopsi mekanisme transisi energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan bagi generasi mendatang. “Kami menargetkan peningkatan kapasitas listrik sebesar 71 GW, dengan 70 persen di antaranya merupakan Energi Baru Terbarukan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada 14 Januari 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *