Business New City – Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan Jakarta membutuhkan dana Rp600 triliun untuk bertransformasi menjadi Global City. Pemerintah sebelumnya mengangkat isu tersebut setelah keputusan pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara ( IKN ) di Kalimantan Timur.
Heru Budi menjelaskan, Jakarta mau tidak mau akan kehilangan statusnya sebagai ibu kota negara setelah DPR menerbitkan Undang-Undang tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada Mei 2024. Dalam 20 tahun, katanya, Jakarta sebagai Kota Global akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara.
“Untuk mencapai itu, Jakarta membutuhkan pembangunan infrastruktur senilai sekitar Rp600 triliun. Sementara itu, kapasitas fiskal daerah hanya mencapai Rp80 triliun per tahun,” ujarnya pada Jumat, 6 September 2024.
Oleh karena itu, kata Heru Budi, pemerintah provinsi membutuhkan dukungan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Menurut Pelaksana Tugas Gubernur, realisasi investasi kumulatif DKI Jakarta pada triwulan II 2024 mencapai Rp62 triliun. Jumlah tersebut meliputi investasi dari dalam negeri maupun luar negeri.
Capaian ini setara dengan 14,5 persen realisasi investasi nasional pada periode yang sama. Sementara itu, Jakarta memberikan kontribusi sebesar 15,54 persen terhadap perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, anggaran untuk IKN pada 2025 turun signifikan dibanding 2024, yakni sebesar Rp143,2 miliar. Merujuk pada laporan Koran Tempo edisi Senin, 26 Agustus 2024, penurunan drastis anggaran IKN tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025.
“Alokasi anggaran turun karena dananya harus dibagi (dengan program lain). Namun, IKN tetap menjadi prioritas bagi Prabowo-Gibran,” kata Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi Tempo, Selasa , 27 Agustus 2024.