Jakarta – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendesak Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya terhadap kebebasan pers. Menurut KKJ, aksi teror terhadap Tempo menjadi ujian bagi pemerintahan baru untuk membuktikan apakah mereka benar-benar mendukung kebebasan pers.
Panitia menilai aksi teror tersebut merupakan ancaman serius bagi kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia. Mereka menegaskan bahwa kebebasan pers dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menjamin hak jurnalis untuk menjalankan tugasnya tanpa ancaman dan tekanan.
“KKJ mendesak Presiden Prabowo untuk memberikan perhatian serius, beliau harus menunjukkan apakah dirinya pro terhadap kebebasan pers atau tidak,” kata Koordinator KKJ Erick Tanjung dalam konferensi pers melalui Zoom pada Minggu, 23 Maret 2025.
KKJ menegaskan, serangkaian aksi teror terhadap Tempo merupakan ancaman nyata yang tidak bisa diabaikan. Jika kasus ini tidak diungkap, akan semakin memperkuat sinyal bahwa negara tidak peduli terhadap kebebasan pers.
“Tindakan teror ini sangat sistematis. Tidak boleh ada toleransi atau impunitas,” katanya.
Ia berharap, Prabowo dan aparat penegak hukum mengambil tindakan konkret untuk mengungkap pelaku dan menegaskan bahwa kekerasan terhadap jurnalis tidak bisa ditoleransi. “Kita lihat saja bagaimana aparat penegak hukum (polisi) menangani aksi teror terhadap Tempo.”
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Wahyu Widada untuk mengusut kasus pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor Tempo. Aksi teror tersebut sebelumnya dilaporkan oleh Pemimpin Redaksi Tempo bersama Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) pada Jumat, 21 Maret 2025.
“Terkait dengan kejadian di Tempo, saya sudah perintahkan Kabareskrim untuk melakukan penyidikan lebih lanjut,” kata Listyo seusai safari Ramadan di Masjid Raya Medan, Sabtu, 22 Maret 2025.
Listyo menyatakan bahwa polisi akan memberikan pelayanan terbaik untuk menindaklanjuti kasus ini. Ia memastikan bahwa polisi akan mengusut kejadian tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Teror terhadap wartawan Tempo terjadi pada 19 Maret pukul 16.15 WIB. Wartawan Tempo, Cica, baru menerima paket berisi kepala babi pada 20 Maret pukul 15.00 WIB setelah pulang dari liputan.
Setelah kejadian tersebut, redaksi Tempo menerima paket teror kedua berupa kardus berisi bangkai tikus. Petugas kebersihan menemukan kardus tersebut pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.
Petugas kebersihan awalnya mengira kotak kardus yang dibungkus kertas kado bermotif mawar merah itu berisi mi instan. Namun, saat dibuka, mereka menemukan enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk di dalam kotak. Tidak ada tulisan apa pun di dalamnya.
Berdasarkan pemeriksaan awal oleh pengelola gedung, kardus berisi bangkai tikus itu diduga dilempar oleh orang tak dikenal dari luar pagar kompleks perkantoran Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, pada pukul 02.11 WIB. Petugas keamanan menduga kardus itu sempat menghantam mobil yang sedang parkir sebelum menghantam aspal. Ada bekas cakaran di mobil akibat hantaman kardus itu.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan pengiriman bangkai tikus tersebut semakin menegaskan teror terhadap redaksi Tempo. Sebelum pengiriman bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Pengendali akun tersebut menyatakan akan terus mengirimkan aksi teror “sampai kantor Anda runtuh”.
Menurut Setri, pengiriman kepala babi dan tikus merupakan tindakan teror terhadap kerja media dan kebebasan pers. “Pengirim sengaja meneror kerja jurnalis,” katanya. “Jika tujuannya untuk mengintimidasi kami, kami tidak takut, tetapi menghentikan tindakan pengecut ini.”
Pada 21 Maret 2025, Setri mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan adanya paket berisi kepala babi tersebut . Paket tersebut telah diserahkan kepada pihak kepolisian sebagai barang bukti.
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia telah membentuk tim untuk menyelidiki pengirim dan motifnya. Sekitar 20 petugas polisi mendatangi kantor Tempo dan mengambil paket berisi enam bangkai tikus yang dikirim pada Sabtu dini hari.