Business New City – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mencari cara agar lifting minyak bumi terus tumbuh. “Jangan sampai satu liter pun turun. Terus tumbuh, setiap tahun lifting minyak bumi harus terus naik,” katanya pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Menurut Presiden, penurunan lifting minyak saat ini menyebabkan negara mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengimpor minyak dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Kita menghabiskan ratusan triliun untuk mengimpor minyak dan gas,” katanya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, Kementerian ESDM akan melakukan berbagai upaya peningkatan produksi minyak bumi, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta, termasuk swasta asing.
“Lakukan apa saja,” kata Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menemuinya pada sore sebelumnya untuk melaporkan situasi lifting minyak. ” Pak, lifting minyak tidak bisa dibiarkan seperti ini,” kata Menkeu seperti dikutip Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan lifting minyak dapat ditingkatkan dengan menerapkan program kedaulatan energi ala Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Bahlil, lifting minyak saat ini mencapai 600.000 barel per hari, sementara konsumsi minyak Indonesia mencapai 1,6 juta barel per hari. “Kita perlu terobosan,” katanya.
Hingga 8 Oktober, produksi minyak bumi Indonesia mencapai 563.485 barel per hari (bph), lebih rendah dari target APBN 2024 sebesar 635.000 bph, berdasarkan data Kementerian ESDM. Sementara itu, produksi gas bumi Indonesia tercatat sebesar 6.930 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), melampaui target tahun ini sebesar 5.785 MMSCFD.