Business New City – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan tidak ada destinasi wisata yang akan terdampak oleh program ekspor pasir laut pemerintah. Ia membela program yang sempat menjadi kontroversi itu dengan mengatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan hasil kajian untuk menghilangkan sedimentasi yang dapat menghambat pergerakan kapal yang melintasi laut.
“Keberlanjutan lingkungan tentu menjadi prioritas,” ujarnya usai acara Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) pada Selasa, 17 September 2024.
Sandi juga menegaskan, ekspor pasir laut tidak boleh mengganggu kelestarian alam dan ekosistem karena gerakan pariwisata dalam negeri berbasis pada pariwisata hijau yang berkelanjutan.
“Kami menjual pariwisata yang berbasis pada keberlanjutan alam. Jadi kami memastikan tidak ada destinasi yang terganggu dari segi keberlanjutan akibat program ekspor pasir laut,” tegasnya.
Pemerintah memutuskan untuk membuka kembali ekspor pasir laut melalui revisi peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, mengatakan kebijakan ekspor produk sedimentasi laut merupakan bagian dari upaya penanggulangan sedimentasi yang dapat menurunkan daya dukung ekosistem pesisir dan laut, meningkatkan kesehatan laut, dan mengoptimalkan hasil sedimentasi di dasar laut untuk kepentingan pengembangan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut.