Business New City – Bali dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia oleh TripAdvisor Travelers’ Choice Awards 2024. Pariwisata Bali menarik minat orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya. Tidak mengherankan jika banyak wisatawan yang beralih menjadi investor mempertimbangkan Bali sebagai langkah besar berikutnya.
Industri pariwisata Bali yang berkembang pesat telah menjadikan investasi properti sebagai pilihan yang populer. Pengembangan objek wisata yang berkelanjutan di pulau ini, ditambah dengan iklim tropisnya, memastikan bahwa properti mempertahankan nilainya sepanjang tahun.
Meski begitu, ada beberapa tips yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli properti di Bali seperti dikutip Invested Legal Advisory.
1. Lokasi
Langkah pertama untuk investasi Bali yang sukses adalah memilih lokasi yang ideal. Baik Anda menginginkan vila mewah, rumah singgah yang nyaman, rumah sewa untuk liburan, atau proyek berskala besar, lokasi yang Anda pilih akan berdampak signifikan terhadap potensi investasi Anda.
Beberapa kawasan wisata terpopuler di Bali adalah Seminyak, Canggu, Ubud, dan Uluwatu. Lokasi-lokasi ini menawarkan peluang investasi yang menarik dengan daya tariknya masing-masing. Anda mungkin ingin mencatat suasana masing-masing kawasan dan mencoba memadukannya dengan tema investasi Anda.
2. Peraturan Perpajakan
Peraturan perpajakan memegang peranan penting dalam keberhasilan investasi. Oleh karena itu, Anda perlu waspada terhadap hukum yang berlaku di Indonesia. Investor asing perlu melakukan riset mengenai peraturan setempat sebelum benar-benar berinvestasi. Hal ini juga untuk menghindari kemungkinan penipuan dari siapa pun yang mencoba mengambil keuntungan.
3. Kepemilikan Properti
Investor asing harus memahami undang-undang kepemilikan properti di Indonesia, yang berbeda dengan banyak negara Barat. Tidak seperti kepemilikan langsung, orang asing hanya dapat memiliki properti di Bali melalui perusahaan Indonesia yang terdaftar secara sah. Ini berarti bahwa kepemilikan penuh dialihkan ke perusahaan setelah pembelian dan hak properti dipegang oleh perusahaan.
4. Izin Mendirikan Bangunan
Bali memiliki sistem zonasi berkode warna untuk mengatur penggunaan lahan. Zona hijau diperuntukkan bagi pertanian, zona kuning untuk perumahan, zona merah untuk pariwisata, dan zona merah untuk komersial. Investor perlu memahami zona-zona ini sebelum mengambil keputusan apa pun terkait real estat.
Selain itu, konstruksi di Indonesia memerlukan izin khusus, tergantung pada apakah konstruksi tersebut bersifat perumahan atau komersial. Bekerja sama dengan arsitek lokal berlisensi sangat penting untuk menjalankan proses ini.
5. Sewalah Konsultan Hukum Profesional
Mempelajari cara berinvestasi di Bali secara menyeluruh dengan peraturan dan akses perizinannya mungkin memakan waktu. Sama seperti investasi lainnya, dibutuhkan banyak kerja keras untuk mewujudkan visi Anda. Oleh karena itu, mungkin sebaiknya Anda menyewa pengacara profesional yang merupakan penduduk asli Indonesia yang ahli dalam bidang penegakan hukum. Anda akan terhindar dari freud.
Meskipun panduan ini memberikan wawasan yang berharga, penting untuk diingat bahwa setiap investasi itu unik. Jadi, meskipun kiat-kiat ini tidak sepenuhnya sesuai dengan rencana spesifik Anda, mengingat satu atau dua poin penting dapat sangat meningkatkan perjalanan investasi Anda.