Business New City – Jelang Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada Rabu, 1 Mei, Dewan Pengurus Nasional Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (DEN KSBSI) mengimbau seluruh koordinator wilayah di seluruh Tanah Air untuk menggelar aksi unjuk rasa di wilayahnya masing-masing.
KSBSI menilai May Day merupakan acara penting untuk menyuarakan aspirasi buruh, karena mereka menilai peraturan yang dikeluarkan pemerintah terus menggerus hak buruh di nusantara.
KSBSI akan menyuarakan enam tuntutan pada aksi mendatang, antara lain menindaklanjuti rekomendasi sidang ILO tahun 2023 tentang UU Cipta Kerja, perbaikan sistem pengupahan, pencabutan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan ( UU P2SK), memastikan tabungan hari tua pekerja (JHT) bukan milik negara, merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021, dan menjamin kebebasan berserikat dan berunding.
Elly Rosita Silaban, Ketua KSBSI, membenarkan agenda aksi tersebut. Ia merinci, aksi KSBSI Jakarta akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
“Tidak akan terjadi unjuk rasa secara besar-besaran,” ujarnya kepada Tempo , Selasa, 30 April 2018.
Elly berharap nasib buruh membaik dengan terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029. Dia menyarankan bahwa salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menciptakan lapangan kerja untuk mengakomodasi meningkatnya tingkat pengangguran.
“Khususnya bagi pekerja platform digital. Mereka harus mendapat perlindungan dan dibuat peraturan khusus untuk mengakomodir mereka sebagai pekerja yang memiliki akses terhadap Jamsos (jaminan sosial),” kata Elly.
50.000 Pekerja Akan Ikut serta dalam Aksi May Day
Sementara itu, Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga akan menggelar aksi May Day. Said Iqbal, Ketua Umum Partai dan Ketua KSPI, memperkirakan 50.000 buruh se-Jabodetabek atau Jabodetabek akan mengikuti aksi yang digelar di depan Istana Negara mulai pukul 09.30 hingga 12.30. pindah ke Istora Senayan.
Other than Jakarta, the May Day rally will also be held simultaneously throughout Indonesia, including in Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Batam, Medan, Banda Aceh, Palembang, Padang, Bengkuku, Pekanbaru, Jambi, Lampung, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Makassar, Konawe, Morowali, Gorontalo, Ambon, Ternate, Jayapura, Mimika, Lani Jaya, Tolikara, and others.
Said mengungkapkan, aksi May Day tahun ini akan menyerukan dua isu utama, yaitu Pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan Penghapusan Outsourcing serta Penolakan Upah Rendah.