Business New City – Apakah Anda sedang mencari villa Bali impian Anda? Membeli properti di Bali bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan, baik untuk tempat tinggal permanen atau sewa liburan. Namun, penting untuk mengatasi potensi kendala dan menghindari kesalahan umum yang dapat menggagalkan rencana akuisisi properti Anda. Dari mengabaikan undang-undang setempat hingga mengabaikan penelitian menyeluruh, berikut adalah beberapa kesalahan utama yang harus dihindari ketika berinvestasi di real estate Bali.
1. Memilih Skema Nominasi Lokal untuk Pembelian Villa di Bali
Orang asing sering salah mengira bahwa mereka tidak bisa memperoleh properti hak milik di Indonesia dan memilih skema nominee. Meskipun hal ini tampak seperti solusi yang layak, hal ini mempunyai risiko yang melekat. Calon, sebagai pemilik sah, dapat mengajukan tantangan dalam sengketa hukum, yang berpotensi membahayakan investasi Anda. Sebaliknya, pertimbangkan alternatif seperti sertifikat ‘hak untuk membangun’ atau ‘hak untuk menggunakan’, yang menawarkan jalan yang lebih aman untuk kepemilikan properti.
2. Lalai Melakukan Penelitian Menyeluruh Terhadap Peraturan Zonasi
Memahami undang-undang zonasi setempat sangat penting untuk memastikan properti Anda selaras dengan tujuan penggunaan dan rencana pengembangan. Kegagalan untuk meneliti peraturan zonasi dapat mengakibatkan pembatasan yang tidak terduga yang mempengaruhi pemanfaatan properti. Berkonsultasi dengan para ahli dapat membantu memperjelas peraturan zonasi dan mengidentifikasi kawasan dengan potensi investasi tinggi.
3. Menghadap Verifikasi Akses Jalan Menuju Properti dan Sekitarnya
Pastikan properti memiliki akses jalan yang memadai untuk menghindari komplikasi yang merugikan. Kurangnya akses jalan dapat menyebabkan penyelesaian yang mahal, seperti menegosiasikan perjanjian akses bersama atau mengakuisisi lahan tetangga untuk akses jalan. Pemeriksaan infrastruktur jalan dan tata ruang lingkungan secara menyeluruh sangat penting untuk menilai aksesibilitas dan kenyamanan.
4. Mengabaikan Konfirmasi Dokumen Tanah untuk Villa Bali
Sebelum menyelesaikan perjanjian apa pun, pastikan semua dokumen properti sudah beres, termasuk akta kepemilikan dan sertifikat. Verifikasi keabsahan sertifikat tanah, karena tidak semuanya tersedia bagi investor asing. Berkolaborasi dengan mitra real estat tepercaya dapat menyederhanakan proses dan memberikan keamanan hukum.
5. Tidak Memeriksa Batas Properti
Melakukan inspeksi yang cermat terhadap batas-batas properti untuk mencegah perambahan dan menilai risiko lingkungan. Memahami batasan properti mengurangi potensi perselisihan dan memastikan kesesuaian untuk digunakan. Selain itu, nilai kondisi properti untuk mengidentifikasi perbaikan atau renovasi yang diperlukan.
6. Tidak Melakukan Uji Tuntas yang Benar Sebelum Membeli Properti di Bali
Prioritaskan uji tuntas untuk mendapatkan wawasan komprehensif tentang potensi, status hukum, dan sejarah properti. Penelitian menyeluruh membantu mengidentifikasi risiko, kepatuhan terhadap peraturan, dan nilai pasar yang wajar, sehingga meminimalkan komplikasi di masa depan. Bermitra dengan pakar real estat terkemuka memfasilitasi proses uji tuntas dan memastikan pengambilan keputusan yang tepat.
7. Ketidakpahaman dengan Peraturan Perpajakan Saat Mengakuisisi Properti di Bali
Biasakan diri Anda dengan peraturan perpajakan setempat untuk menghindari masalah hukum dan kejutan finansial. Kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan mencegah komplikasi dalam transaksi properti dan menjaga kepatuhan terhadap hukum Indonesia. Transparansi dalam pelaporan pajak sangat penting untuk memfasilitasi kelancaran perolehan properti.
8. Tidak Menganggarkan dengan Benar untuk Membeli Villa di Bali
Tetapkan anggaran yang realistis dan perhitungkan pengeluaran tambahan, termasuk pajak, biaya, dan potensi renovasi. Hindari pengeluaran berlebihan dengan melakukan perencanaan keuangan menyeluruh dan mempertimbangkan biaya hidup berkelanjutan di Bali. Memahami implikasi keuangan memastikan strategi investasi yang terinformasi dengan baik.
9. Bekerja Dengan Agen Real Estat yang Tidak Memenuhi Syarat
Berkolaborasi dengan agen real estat terakreditasi yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang hukum properti dan tren pasar di Bali. Verifikasi kredensial dan referensi untuk memastikan profesionalisme dan keandalan. Memilih mitra real estate yang tepat menyederhanakan proses pembelian dan meminimalkan komplikasi.